KEBUDAYAAN DAERAH KLATEN



Kebudayaan Daerah Klaten

Kebudayaan Daerah  Klaten - Jawa Tengah


 Nama : Rizky Hidayati
Kelas : 1EA19
NPM : 16218321



Assalamualaikum wr.wb

Halo, Terimakasih sudah mengunjungi blog saya^^
terutama kepada yang terhormat ibu Karina Jayanti, SIKOM, MSI  selaku Dosen Ilmu Budaya Dasar.
disini saya mendapatkan tugas untuk menjelaskan kebudayaan Suku Asal.
nah, saya akan menjelaskan tentang kebudayaan Suku Asal Orang Tua saya, yaitu "Kebudayaan Klaten - Jawa Tengah"
langsung ajayaaa hihihi





Secara geografis Kabupaten Klaten terletak di antara 110°30'-110°45' Bujur Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan.
Luas wilayah kabupaten Klaten mencapai 655,56 km2. Di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo. Di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul (Daerah Isti,ewa Yogyakarta). Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) serta Kabupaten Magelang dan di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang
Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi tiga dataran yakni Sebelah Utara Dataran Lereng Gunung Merapi, Sebelah Timur Membujur Dataran Rendah, Sebelah Selatan Dataran Gunung Kapur.
Menurut topografi kabupaten Klaten terletak di antara gunung Merapi dan pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75-160 meter di atas permukaan laut yang terbagi menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di bagian utara areal miring, wilayah datar dan wilayah berbukit di bagian selatan.

Klaten adalah kota di dekat prambanan. Di Klaten tempat yang paling populer adalah rowo jombor, bulus jimbung, makam dan lain-lain. Rowo Jombor merupakan suatu sutu daerah rawa yang luas dan ada warung-warung terapung yang menajajkan berbagai makanan ikan. Bulus jimbung merupakan tempat wisata yang berisi kura-kura yang sudah berusia beratus tahun. Ada juga makam kyai yang sering diziarahi wisatawan. Sistem Adat istiadat yang diterapkan di Klaten adalah percampuran antara Jogja dan solo. Di Klaten Ada adat yang hanya diselenggaran setahun sekali yaitu gebyar syawalan. Gebyar syawalan adalah menyebar ketupat di waktu lebaran oleh para orang yang berwenang dengan tujuan agar ketupat yang disebar membawa berkah. Syawalan ini selalu diikuti oleh dengan adanya pasar kaget di sepanjang jalan di Jimbung yang digunakan untuk syawalan. Di Klaten bahasa yang digunakan adalah bawasa Jawa. Para penduduk menggunakan bahasa Jawa sebagi bahasa sehari-hari. Makanan khas Klaten adalah ayam panggang. Makanan khas di Klaten mungkin sama dengan daerah-daerah di daerah provinsi Jawa Tengah lain. Jenis makanan yang ada di Klaten dominan dengan rasa manis. Oleh-oleh yang biasa dicari wisatawan saat di Klaten adalah dodol. Klaten memiliki banyak kesenian dan kerajinan. Kesenian di Klaten umumnya sama dengan kesenian di daerah Jawa Tengah lainnya seperti gamelan, lagu macapat dan lagu tradisional. Kebudayaan semacam itu harus dipertahankan agar terjaga kelestariannya. Di bidang kerajinan Klaten memiliki beberapa hasil kerajinan yang berkualitas seperti gerabah yang dibuat dari tanah liat, kain lurik (kain yang bermotif lurik), payung juwiring (payung hiasan yang terbuat dari bahan kertas), meubel-meubel ukir dan lain-lain. Setiap daerah pasti memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri…

Mungkin banyak yang belum mengenal Kota Klaten, apalagi disisi pariwisata dan budaya Kota Klaten. Mungkin yang paling diminati orang-orang adalah Wisata Kuliner dari Kota Klaten yaitu Warung Apung Rowo Jombor. Warung Apung ini menyediakan aneka kuliner olahan ikan. Kebudayaan di Kota Klaten juga sangat banyak, antara lain dalam seni dan kerajinan kain. Kain Lurik dalam sejarahnya tidak lepas dari kota Klaten dan khususnya daerah Kecamatan Pedan. Sehingga masyarakat Jawa Tengah dan Indonesia akan memandang Kota Klaten apabila bicara tentang Lurik.
Upacara Adat Yang ada Di Klaten
Berikut adalah urutan upacara adat di Kabupaten Klaten yang disusun dengan menggunakan perhitungan Jawa dari awal bulan Suro hingga akhir bulan Besar:
Setiap Jum'at Kliwon atau Jum'at Wage di Bulan Suro. Upacara Bersih Desa Tanjungsari, Dlimas, Ceper.
Upacara adat bersih desa Tanjungsari di Dusun Dlimas, Desa Dlimas, terkenal dengan adanya tanggapan Tari Tayub dalam setiap gelarannya. Selain itu tradisi ini juga terkenal karena warga menggelar selamatan berupa kendurian di bawah pohon Tanjung di salah satu sudut desa yang berbatasan dengan Pabrik Gula Ceper itu.
Setiap hari Jum’at di Pertengahan Bulan Sapar, Saparan Yaqowiyu di Jatinom
Upacara adat sebar berton-ton kue apem yang terbuat dari tepung beras ini rutin digelar selepas ibadah salat Jum’at di kompleks Masjid Besar Jatinom. Bulan Sapar adalah bulan penyelenggaraan tradisi unik yang selalu dibajiri ribuan hingga puluhan ribu warga ini. Karena itu, tradisi ini juga sering dinamakan sebagai tradisi Saparan.
Sehari Sebelum Hari Raya Nyepi, Upacara Keagamaan Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan
Tawur Agung yang merupakan upacara penyucian sebelum memasuki Hari Raya Nyepi bagi umat beragama Hindu adalah salah satu upacara keagamaan yang digelar di situs penting Candi Prambanan. Selama upacara keagamaan ini berlangsung, operasional Candi Prambanan biasa tetap terbuka bagi wisatawan. Karena itu, mengunjungi Candi Prambanan di saat seperti ini pengunjung akan mendapatkan pemandangan peristiwa budaya dan agama secara bersamaan. Karena tidak hanya prosesi ritual keagamaan yang akan digelar di sana, tetapi juga sajian berbagai pertunjukan seni Pulau Dewata biasa dipertunjukan.
Setiap 27 Bulan Ruwah, Tradisi Jodangan Sadranan Sunan Pandanaran di Bayat
Bulan Ruwah bulan menjelang bulan Ramadan atau Pasa menjadi bulan dimana tradisisadranan digelar. Tradisi berziarah ke makam leluhur ini juga diperingati di kompleks makam ulama besar Sunan Pandanaran di Desa Paseban, Bayat. Prosesi yang juga dikenal dengan Haul Agung ini khas dengan tradisi kirab jodangan berisi nasi kenduri menaiki anak tangga menuju pemakaman dan juga pasang langse atau mengganti kain penutup makam.
Hari Terakhir Bulan Ruwah, Tradisi Padusan di Umbul Ingas Cokro Tulung
Memasuki bulan Ramadan atau Pasa juga khas dengan ritual padusan (mandi) yang sering dilaksanakan dilokasi wisata air. Tradisi padusan yang dipercaya sebagai ritual membersihkan diri menjelang berpuasa juga ramai di Umbul Cokro. Di saat-saat seperti itu, kawasan yang kini dikenal dengan nama OMAC atau objek mata air Cokro itu akan dipadati ribuan pengunjung dari berbagai daerah.
Setiap 8 Syawal atau Seminggu Setelah Idul Fitri, Tradisi Grebeg Syawalan Bukit Sidoguro
Bulan Syawal yang khas dikenal sebagai bulan ketupat menjadi waktu pelaksanaan tradisi gunungan ketupat di kawasan wisata Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Bayat. Puluhan hingga ratusan gunungan ketupat tak jarang dibuat khusus untuk meramaikan tradisi ini. Hingga akhirnya ketupat-ketupat itu akan diperebutkan warga dan pengunjung yang hadir.
Setiap Musim Panen Padi Kedua Atau Panen Raya Antara Bulan Juli – September, Bersih Desa Sendang Sinongko di Pokak, Ceper
Tradisi unik berupa kendurian, penyembelihan kambing dan ayam yang kadang berjumlah hingga ratusan ekor di bawah pohon di kawasan Sendang Sinongko rutin digelar warga Pokak setelah mereka melaksanakan panen raya. Tradisi sebagai ucapan syukur ini biasa jatuh di musim kemarau di antara bulan Juli hingga September.


Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi terbesar di Indonesia, yang terdiri dari beberapa kota dan kabupaten. Dengan banyaknya kota dan kabupaten membuat Jawa Tengah kaya akan budaya, salah satu kabupaten yang memiliki kebudayaan yang cukup kental yaitu Kabupaten Klaten. Biasanya masyarakat luas hanya mengetahui tentang tradisi ya qowwiyu yang ada di Kabupaten Klaten saja, tetapi sebenarnya masih banyak tradisi yang dilaksanakan disana dan tentunya jangan sampai terlewatkan. Langsung saja tradisi apa yang menarik di Kabupaten Klaten. 

Budaya Seni Pertunjukan Kabupaten Klaten


1. Gora Swara

Kesenian yang terdiri dari sejumlah elemen masyarakat Klaten tersebut akan menggabungkan beberapa budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang sangat menjunjung toleransi. Tahun ini merupakan penampilan Gora Swara Nusantara yang ke-2, dan kali ini sejumlah elemen masyarakat mulai melakukan perpaduan budaya yang pada penampilan sebelumnya tidak ada. Bahkan dalam penampilan kedua nanti pada bulan Oktober, beberapa seni akan dijadikan satu mulai seni gerak, seni lukis hingga seni instalasi.

2. Panen Memet

Panen Memet atau panen ikan ini berlangsung Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten. Ratusan hingga ribuan masyarakat akan tumpah ruah untuk memanen ikan yang sudah disiapkan oleh panitia, dan hasil tangkapan mereka dapat dibawa pulang tanpa ada pungutan. Tertantang untuk berburu ikan di panen memet tahun ini?

3. Festival Gerobak Sapi

festival ini diadakan untuk melestarikan gerobak sapi di daerah Klaten. Dengan diadakannya festival ini diharapkan kegunaan dari gerobak sapi kembali dilirik oleh masyarakat, dan pada festival ini gerobak sapi yang biasa kita lihat dihias dengan indahnya untuk memanjakan mata wisatawan.


4.Wayang Orang
 
Wayang Orang merupakan salah satu kesenian rakyat yang diambil dari cerita Mahabarata dan Ramayana yang pementasannya memerlukan banyak unsur seperti seni karawitan dan seni panggung. Bahasa dialog yang dipergunakan menurut pakemnya adalah Bahasa Jawa. Namun akhir-akhir ini juga digunakan Bahasa Indonesia atau bahkan Bahasa Inggris. Di Kabupaten Klaten terdapat beberapa kelompok seni Wayang Orang termasuk di Kecamatan Karangdowo. Karena keterbatasan sarana pendukung, kegiatan hanya terbatas pada latihan, jarang dipentaskan.
5. Wayang Klitik
Wayang Klitik terbuat dari kayu dengan tema cerita Panji atau cerita yang berlatar belakang Kerjaan Majapahit. Kesenian ini dilakukan oleh seorang Dalang, diiringi Gamelan. Ciri khas dari Wayang Klitik adalah dalang memerankan adegan perang dengan parikan sulukannya berupa tembang Mocopat. Adapun dialog percakapan seperti Wayang Purwa (Wayang Kulit). Kesenian ini tumbuh sejak jaman Kerajaan Singosari dan sampai sekarang masih terpelihara dengan baik di Kecamatan Gantiwarno.

6. Wayang Kulit

Wayang Kulit merupakan seni pertunjukan yang mengandung nilai-nilai filsafat luhur yang menggunakan dialog bahasa Jawa dengan tema cerita Mahabarata atau Ramayana. Pementasan dilakukan oleh seorang Dalang yang diiringi Gamelan dan Waranggono untuk mendukung suasana. Seni Wayang Kulit banyak terdapat di Klaten mengingat posisi Klaten sebagai Kota Dalang di mana banyak dalang yang dilahirkan di daerah Klaten. Wayang 
 Kulit berkembang di daerah Karangdowo dan kecamatan lainnya.

7. Wayang Babad

Wayang Babad adalah suatu bentuk kesenian rakyat berupa wayang kulit yang ceritanya diambil dari cerita Babad atau Ketoprak. Wayang Babad ini bisa dipentaskan siang hari maupun malam hari dengan diiringi Gamelan lengkap Slendro dan Pelog. Kesenian ini dimainkan oleh seorang Dalang. Dengan tema cerita yang mirip dengan tema cerita Ketoprak. Bentuk wayang seperti bentuk Ketoprak. Lama pementasan Wayang Babad bervariasi menurut kebutuhannya. Wayang Babad tumbuh pada masa setelah kemerdekaan dalam rangka memberikan penerangan kepada masyarakat. Sampai sekarang kesenian ini masih terpelihara dengan baik di Desa Ceporan Kecamatan Gantiwarno.

8. Jathilan
Jatilan adalah tari tradisional yang menggambarkan keprajuritan pada waktu perang yang dilakukan beberapa orang dengan cara naik kuda Kepang (kuda Lumping) yang dikendalikan oleh seorang pawang yang diawasi oleh Ki Pentul dan Ki Tembem. Diiringi dengan gamelan yang berupa Kendang, Bende, dan Kecer. Dalam tarian terdapat unsur magis yang melambangkan kekebalan dan setiap pemain mengenakan topeng / kacamata hitam. Tari Jatilan berkembang di Desa Bugisan Kecamatan Prambanan yang dipentaskan tiap hari Jumat di panggung terbuka untuk para turis asing maupun domestik.
9. Gejog Lesung

Kesenian Gejog Lesung lahir di Dukuh Soran Desa Duwet Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten, jarak dari kota Klaten ±4 km arah utara Klaten. Lesung merupakan musik tradisional kuno yang saat ini hampir punah, dan mempunyai nilai seni yang tinggi khususnya bagi para petani yang mengungkapkan rasa kegembiranya setelah musim panen padi tiba. Kesenian ini mengandung unsur penyampaian informasi kepada masyarakat sekitar bahwa pada saat tersebut ada orang punya hajat dan ketika terjadi gerhana bulan. Kegiatan ini dilakukan turun temurun dan akhirnya menjadi suatu kesenian yang enak untuk didengarkan.

10. Srandul

Srandul adalah kesenian rakyat yang menggambarkan tentang kehidupan Demang pada jaman kerajaan. Srandul pada umumnya iringannya yang berupa Kendang, Angklung dan Terbang besar dilakukan oleh ± 15 orang. Dialog dalam kesenian Srandul berupa parikan atau tembang dan percakapan. Kesenian Srandul ini semula timbul di Dukuh Jogodayoh, Desa Gumulan Kecamatan Kota Klaten. Ada pun pada saat ini Kesenian Srandul ini masih 
 berkembang dengan baik di daerah Prambanan dan Kemalang.

11. Kethoprak

Ketoprak merupakan salah satu kesenian rakyat yang berbentuk sandiwara atau drama yang menurut sejarah pertama kali muncul pada ± tahun 1922 pada masa Mangkunegaran. Pada saat itu pementasan Ketoprak diiringi gamelan yang berupa lesung, alu, kendang dan seruling. Sebelumnya pernah berkembang di daerah pedesaan/pesisiran. Setelah sampai di Yogyakarta ketoprak ini disempurnakan dengan iringan gamelan Jawa lengkap dan tema ceritanya mengambil babad sejarah, cerita rakyat atau kerajaan sendiri. Ketoprak ini dilakukan oleh beberapa orang menurut keperluan ceritanya. Dialog Ketoprak menggunakan bahasa Jawa.

12. Karawitan

Seni Karawitan merupakan seni pertunjukan yang dilakukan oleh sekelompok seniman (penabuh) alat-alat musik tradisional yang disebut Gamelan yang antara lain terdiri atas Bonang, Kenong, Gong, Saron, Kethuk, Centhe, Gambang, ditambah dengan Kendang dan Suling dengan Laras Pelog maupun Slendro. Seperangkat Gamelan yang digunakan untuk seni Karawitan dapat dibuat dari tembaga, perunggu maupun besi. Seni Karawitan banyak berkembang hampir di setiap desa di daerah Kecamatan Karangdowo.

Wisata Budaya Daerah Klaten

1. Candi Prambanan


Wisata Klaten yang akan kita bahas disini adalah Wisata Candi Prambanan. Candi Prambanan bisa dikatakan sebuah temat wisata yang sudah mendunia. Tempat wisata ini banyak sekali dikunjungi oleh banyak wisatawan asing. Lokasi Candi Prambanan adalah di perbatasan Kabupaten Klaten dan Provinsi Yogyakarta. Sehingga dalam tulisan ini kami cantumkan dalam daftar 17 tempat wisata di Klaten yang wajib dikunjungi. Obyek Wisata Klaten Candi Prambanan merupakan sebuah Candi Umat Agama Hindu Paling Eksotis di Indonesia. Keindahan Candi Prambanan ini telah menarik turis dari berbagai belahan dunia. Ada hal lain yang juga menarik dari Candi Prambanan yaitu tentang Kisah Legenda yang menyelimutinya. Asal Mula Candi Prambanan ini dipercaya berkaitan dengan Legenda Roro Jonggrang yang terkenal di masyarakat sekitar Candi Prambanan. Kami pernah membahas mengenai tempat wisata Candi Prambanan.

2. Candi Sewu

Candi Sewu atau Manjusrighra adalah candi budha yang dibangun pada abad ke-8 yang berjarak hanya delapan ratus meter di sebelah utara Candi Prambanan. Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi Sewu berusia lebih tua daripada Candi Borobudur dan Prambanan. Meskipun aslinya memiliki 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan "Sewu" yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro Jonggrang.

3. Candi Sojiwan

Candi Sojiwan atau Candi Sajiwan adalah sebuah Candi Budhis yang terletak di desa Kebon Dalem, kecamatan Prambanan, kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sebuah ciri khas candi ini ialah adanya sekitar 20 relief  di kaki candi yang berhubungan dengan cerita-cerita Pancatantra atau Jataka dari India. Dari 20 relief ini, tinggal 19 relief yang sekarang masih ada.
Candi ini terletak kurang lebih dua kilometer ke arah selatan dari Candi Prambanan, dari gerbang Taman Wisata Candi Prambanan meyeberang jalan raya Solo-Yogyakarta masuk ke jalan kecil menuju ke arah selatan, menyeberang rel kereta api, lalu pada perempatan pertama berbelok ke kiri (timur) sejauh beberapa ratus meter hingga candi terlihat di sisi selatan. Candi ini telah rampung dipugar pada tahun 2011.

4. Candi Bubrah
Candi Bubrah adalah salah satu candi Buddha yang berada di dalam kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, yaitu di antara Percandian Rara Jonggrang dan Candi Sewu. Secara administratif, candi ini terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. (wikimapia)
Dinamakan 'Bubrah' karena keadaan candi ini rusak (bubrah dalam bahasa Jawa) sejak ditemukan. Menurut perkiraan, candi ini dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajan Mataram Kuno, satu periode dengan Candi Sewu.
Candi ini mempunyai ukuran 12 m x 12 m terbuat dari jenis batu andesit, dengan sisa reruntuhan setinggi 2 meter saja. Saat ditemukan masih terdapat beberapa arca Buddha, walaupun tidak utuh lagi. Sekarang, kegiatan pemugaran sedang dilaksanakan untuk merekonstruksi bangunan candi ini. Kegiatan pemugaran dimulai pada tahun 2016 dan diperkirakan selesai pada tahun 2017.

5. Candi Plaosan
Candi Plaosan adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-19 oleh Raja Rakai Pikatan[1] dan Sri Kahuluan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno..
Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Pada masa lalu, Kompleks percandian ini dikelilingi oleh parit berbentuk persegi panjang. Sisa struktur tersebut masih bisa dilihat sampai saat ini di bagian timur dan barat candi.

6. Makam Makam Leluhur dan penembehan Kabupaten Klaten


Wisata Alam Klaten

1. Umbul Ponggok 

Bagi anda yang hobi fotografi pasti suka dengan Umbul Ponggok ini karena anda dapat mengambil foto bawah air yang sangat bagus. Selain berfoto dengan ikan yang ada di dalam kolam, tempat wisata di klaten umbul ponggok juga menawarkan berfoto dengan cara yang unik, seperti foto dengan motor di dalam air, main gitar di dalam air, dll.

2. Warung Apung Rowo Jombor / Jimbung

 

 Sepertinya tidak banyak di Indonesia yang membuat Warung yang terapung di atas air. Hal ini ada di Kabupaten Klaten tepatnya di Obyek Wisata Klaten Rowo Jombor. Disini berjejer puluhan Warung apung yang menyediakan berbagai macam masakan berbahan baku ikan air tawar, dari mulai lele, nila, gurameh dll.Untuk menikmati warung apung ini gratis, namun tentu saja anda harus membeli makanan yang ada di warung ini. Berdasarkan pengalaman kami, masakan yang ada enak-enak kok. Bahkan sebagian ada yang didampingi dengan hiburan berupa orkes dangdut pada hari tertentu. Oh ya Lokasi Warung Apung Rowo Jombor / Jimbung ini berada di Desa Jombor Krakitan Bayat Klaten atau sekitar 6 km ke arah selatan dari kota Klaten.





3. Taman Pemandangan Pring Cendani


 Deles Indah merupakan obyek wisata yang terletak di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Selain menyuguhkan keindahan alam, obyek wisata Deles Indah juga merupakan kawasan yang mempunyai berbagai peninggalan sejarah.

Terletak di lereng sebelah timur kaki Gunung Merapi, Deles Indah mempunyai suasana pemandangan alam pegunungan yang sejuk karena terletak di ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut. Dari obyek wisata ini pengunjung dapat menikmati pemandangan puncak Gunung Merapi yang terlihat dekat serta pemandangan kota Klaten dari kejauhan. Tidak hanya menawarkan panorama pegunungan yang asri dan sejuk, Deles Indah juga mempunyai tempat-tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi.


4. Sendang Tretes ( Ngreden Wonosari )


Terletak di Desa Ngraden, Kecamatan Wonosari Jarak dari kota Klaten ± 15 km Luas sendang 400 m2 Kedalaman rata rata 2 m,
Makam Ki Ageng Perwito, putera Syech Alim Akbar III yang bergelar Sultan Trenggono ( Raja Demak Bintoro ) yang merupakan senopati perang dari Kerajaan Pajang. Semasa hidupnya beliau mandi dan sesuci di Sendang Tretes ini yang terletak tidak jauh dari makamnya saat ini . Makam Ki Ageng Perwito banyak dikunjungi peziarah khususnya pada malam Jumat Wage. 

5. Umbul Buto ( Kedungan Pedan )

 
Umbul Buto yang terletak tidak jauh dari Umbul Tirtomoyo dahulu juga dipenuhi air yang bersih namun pada saat ini volume air sangat terbatas, dahulu digunakan untuk mandi dan berenang, namun sekarang airnya berkurang sangat aktivitas yang dilakukan hanya sekedar untuk berteduh dan bersantai.

6. Rowo Jombor ( jimbung )

 
Rowo jombor terletak di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat dengan latar belakang pegunungan yang indah (deretan/barisan pegunungan kapur selatan yang membentang dari barat ke timur, Memancing, bersantai, berkendaraan keliling rawa untuk menikmati pemandangan. Jarak ± 8 km kea rah tenggara dari kota Klaten Luas Kawasan 198 ha Panjang Tanggul 7,5 km Lebar Tanggul 12 m Kedalam 4,5 m Daya Tampung Air 4.000.000 m3 Menurut cerita penduduk sejak dahulu kala ( tidak di sebut tanggal dan tahunnya) ada upacara getekan di Rowo Jombor tersebut yang bertepatan dengan upacara Syawalan di Sendang Bulus Jimbung dan sampai sekarang banyak di kunjungi oleh wisatawan. Prasarana jalan menuju Obyek Wisata Rowo Jombor dapat dicapai : – Klaten Bentogantungan Puslatpur Jimbung Rowo Jombor; – Stasiun Kotya Klaten Buntalan Jimbung Rowo Jombor; – Terminal Colt Karangwuni Pedan Cawas Bayat Rowo Jombor Kondisi jalan cukup baik, beraspal sampai tujuan. emandangan alam Rowo Jombor , makan (menikmati hidangan menu ikan goreng/bakar, dll).

7. Gua Kendil dan Gua Payung ( Krakitan Bayat )


 
Goa Kendil dan Goa Payung yang berada di komplek Bukit Sidagora. aktivitas Melihat goa, bersantai, berfoto, mengamati situasi goa.



Beralih ke makanan tradisional masyarakat klaten menyukai cabuk rambak, emping wedang     ronde, intip kerak nasi, keripik belut dan nasi liwet karena bahan-bahannya dapat di peroleh dari alam atau mudah di cari. Seperti emping bisa di buat dari melinjau bahannya bisa di peroleh dengan mengambil di pohon melinjau hasil tanaman.

1) Keripik Belut





2) Kerak Nasi

 
3) Cambuk Rambak


4) Nasi Liwet 






SUMBER : 








Nah, kurang lebih seperti itu ya teman-teman, penjelasan dari Kebudayaan Kabupaten Klaten.
segitu dulu yaa, sekian dari saya.
Terimakasih..
Semoga Bermanfaat!^^

Komentar